- Health

Yuk Cegah Kanker Leher Rahim Sedini Mungkin Dengan IVA Test!

This post has already been read 910 times!

(Ditulis oleh Hormayani, mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)

Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan kanker yang banyak diderita wanita didunia. Berdasarkan data Globocan pada tahun 2020 kanker serviks di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker payudara dengan jumlah kasus baru sebanyak 36.633 orang (17,2%). Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius. Salah satu cara deteksi dini kanker serviks adalah dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA Test). Seperti apasih kanker serviks dan IVA Test yuk mengenal lebih dekat!

Apa itu Kanker Serviks?

Serviks atau leher rahim adalah bagian terendah dari rahim yang terdapat pada puncak ilang senggama (vagina). Kanker serviks adalah kanker yangtumbuhpadasel-sel dileher rahim. Kanker serviks dapat berasal dari sel- sel di leher rahim, tetapi dapat juga tumbuh dari sel- sel mulut rahim ataupun keduanya.

Penyebab Kanker Serviks

Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV). Virus HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual terutama pada hubungan seksual yang tidak aman. Hingga saat ini hampir seratus tipe HPV berhasil diidentifikasi. Sebagian besar jenis HPV tidak berbahaya. Namun, ada beberapa jenis HPV yang diketahui dapat mengganggu sel-sel leher rahim hingga memicu kanker, yaitu HPV tipe 16 dan 18.

Stadium Kanker Serviks

  1. Stadium 1 Pada stadium ini, benjolan tumor atau kanker serviks hanya muncul di bagian leher rahim dan belum menyebar ke organ lain.
  2. Stadium 2 Kanker sudah menyebar ke jaringan di sekitar leher rahim, hamun belum mencapai pembuluh atau kelenjar getah bening, otot, rahim, atau vagina.
  3. Stadium 3 Kanker sudah meluas ke jaringan disekitar serviks, termasuk vagina, otot panggul, dan kelenjar getah bening di sekitar leher rahim.
  4. Stadium 4 Pada stadium ini, kanker serviks sudah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, rahim, atau usus.

Faktor Risiko Kanker Serviks

Terdapat berbagai macam faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks diantaranya yaitu:

  1. Menikah atau melakukan aktivitas seksual pada usia muda (sebelum usia 20 tahun)
  2. Berhubungan seksual dengan laki-laki yang sering berganti pasangan
  3. Berganti-ganti pasangan seksual
  4. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul
  5. Ibu atau saudara kandung yang menderita kanker leher rahim
  6. Wanita yang melahirkan banyak anak
  7. Wanita perokok aktif maupun pasif
  8. Penurunan kekebalan tubuh (imunosupresi) seperti yang terjadi pada penderita HIV/ AIDS ataupun pada penggunaan obat kortikosteroid untuk jangka waktu yang lama

Tanda dan Gejala Kanker Serviks

Pada umumya, lesi prakanker 92% tidak mempunyai gejala, jika pun ada biasanya berupa rasa kering di vagina. Bila telah menjadi kanker serviks, gejala yang paling umum adalah perdarahan (perdarahan saat berhubungan seksual) dan keputihan. Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang menjadi nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah, nyeri kandung kemih, keluar cairan yang berbau tidak sedap, gangguan berkemih. Apabila sudah menyebar ke organ lain (metastatis) maka akan timbul gejala sesuai dengan organ yang terkena.

Pencegahan Kanker Serviks

Mengingat tingginya angka kejadian kanker serviks sehingga upaya pencegahan sangat diperlukan. Berikut beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  2. Tidak melakukan hubungan seksual pada usia muda
  3. Menjaga kebersihan area genital
  4. Menghindari paparan asap rokok
  5. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang dan banyak mengandung vitamin C, A dan asam folat
  6. Melakukan vaksinasi HPV
  7. Deteksi dini melalui IVA Test dan papsmear secara rutin

Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA Test

Perjalanan penyakit kanker membutuhkan waktu lama, sehingga kanker serviks dapat dicegah dengan ditemukan sedini mungkin melalui skrining kanker serviks yaitu salah satunya dengan IVA Test. Perjalanan kanker serviks dimulai dari infeksi HPV pada serviks menyebabkan lesi prakanker dan apabila tidak dikenali sedini dan diterapi sedini mungkin berubah menjadi kanker serviks.

Tujuan dan manfaat pemeriksaan IVA diantaranya mendeteksi lesi (kerusakan jaringan tubuh) sejak dini, dapat segera diterapi apabila menghasilkan hasil positif, mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks.

Prosedur untuk IVA Test terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Para ahli medis hanya perlu menyeka asam asetat atau asam cuka (3-5%), yang dilakukan pada serviks. Setelah itu akan dilihat jika terdapat area yang berubah warna. Jaringan serviks yang normal tidak akan terpengaruh oleh kandungan asam asetat tersebut. Jika terdapat sel kanker, bagian pada leher rahim tersebut akan berubah menjadi putih. Setelah dipastikan, penanganan lebih lanjut dapat dilakukan.

Kelompok Sasaran IVA Test

  1. Wanita berusia 30 – 50 tahun
  2. Wanita yang tidak hamil
  3. Wanita yang menjadi klien pada klinik infeksi menular seksual (IMS) dengan discharge (keluar cairan) dari vagina yang abnormal atau nyeri pada abdomen bawah
  4. Wanita yang mendatangi puskesmas, klinik IMS, dan klinik keluarga bencana (KB) dianjurkan untuk skrining kanker serviks

Seorang wanita dengan hasil tes IVA negatif, harus menjalani skrining 3 – 5 tahun sekali. Sedangkan wanita dengan hasil tes IVA positif dan mendapatkan pengobatan, harus menjalani tes IVA berikutnya enam bulan kemudian

Syarat Melakukan IVA Test

Untuk mendapat hasil yang akurat, IVA Test hanya boleh dilakukan pada wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, tidak sedang dalam keadaan menstruasi, tidak sedang hamil, dan ridak berhubungan seksual dalam jangka waktu 24 jam sebelum pemeriksaan.

Hal yang Dilakukan Jika Hasil IVA Test Positif

Seseorang yang melakukan IVA Test dapat memberikan dua hasil, yaitu positif atau negatif. Saat hasil pemeriksaan positif, orang tersebut diharuskan tes lanjutan untuk benar-benar memastikan jika gangguan yang terjadi benar disebabkan oleh kanker serviks. Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk menentukan seberapa kanker tersebut terjadi dan sejauh apa penyebarannya pada tubuh. Hal ini juga dilakukan untuk menentukan pengobatan yang tepat agar kanker serviks dapat teratasi. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya. Pengobatan tersebut akan ditentukan oleh tahapan stadium yang terjadi. Penerapan pola hidup sehat dan rutin berolahraga juga dapat dilakukan agar penyebaran dari kanker dapat ditekan.

20 thoughts on “Yuk Cegah Kanker Leher Rahim Sedini Mungkin Dengan IVA Test!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *