- General

Penyakit Menular Seksual (PMS) di Indonesia

This post has already been read 367 times!

(Ditulis oleh Sulasmi, mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)

Penyakit menular seksual atau biasa disebut dengan PMS merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius diindonesia, penyakit menular seksual ini juga menyita perhatian pemerintah karena masih tingginya angka kejadian penyakit menular seksual yang terus meningkat.

Penyakit atau infeksi menular seksual ini biasanya melibatkan mulut, anus, vagina, maupun penis. Terdapat berbagai jenis STD (sexually transmitted diseases) yang sering dialami akibat seks berisiko seperti chlamydia, sifilis, herpes genital, dan infeksi HIV. Kendati demikian, beberapa penyakit menular seksual terkadang bisa ditularkan bukan dari aktivitas seksual, melainkan dari ibu ke anak melalui kehamilan dan melahirkan normal maupun operasi caesar.

Selain itu, penyakit kelamin juga dapat menular melalui transfusi darah atau pemakaian jarum bersama. Gejala utama dari IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah luka, ruam, dan nyeri pada organ intim. Namun, penyakit kelamin tidak selalu menunjukkan gejala. Anda bisa saja tertular penyakit ini dari seseorang yang terlihat benar-benar sehat dan tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi.

Penyakit menular seksual tergolong cukup umum, tetapi dalam beberapa kasus penyakit dapat menjadi lebih parah pada wanita daripada pria. Jika wanita terkena penyakit kelamin dan hamil, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi janin.

Kasus Penyakit Infeksi Menular Seksual

Jumlah seluruh kasus PMS menurut data Kemkes RI tahun 2019 yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium berjumlah 11.133 kasus. Dari data yang ada terjadi peningkatan kejadian HIV maupun penyakit menular seksual, yang dimana seharusnya dengan angka kejadian yang cukup tinggi ini masyarakat seharusnya tertampar dan tersadarkan bahwa berbahayanya penyakit HIV dan Penyakit menular seksual ini, tidak hanya berdampak pada jangka panjang saja penyakit HIV maupun penyakit menular seksual ini bisa merengut nyawa ataupun menyebabkan kematian.

Pentingnya harus dilakukan edukasi mengenai bahaya HIV maupun penyakit menular seksual ini kepada masyarakat maupun remaja agar mereka lebih peduli terhadap diri sendiri, bisa menghindari pergaulan bebas dan bisa menjauhkan diri dari hal-hal yang negatif dan merugikan diri sendiri. Tidak hanya itu pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anaknya, mengarahkan anaknya, serta mendidik anaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *