This post has already been read 495 times!
(Ditulis oleh Elis Oktapiani, mahasiswi S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)
JAKARTA – Kasus keracunan makanan karena makanan ringan populer “chiki ngebul” atau “ice smoke/dragon breath” sedang marak. Makanan ini memiliki sensasi dingin dan asap ketika dimakan dan dikeluarkan, yang disukai oleh anak-anak. Namun, anak-anak tidak menyadari bahaya yang ada di balik sensasi ini yang bisa mengancam keselamatan mereka.
Pada Juli 2022 yang didapatkan dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemkes RI), seorang anak di Ponorogo, Jawa Timur, menderita luka bakar setelah makan makanan ini di pasar malam. Makanan ringan ini terus menyebabkan banyak korban, termasuk 23 anak di Tasikmalaya pada 19 November 2022 yang keracunan setelah memakan chiki ngebul ini, dan salah satunya dirawat di rumah sakit. Pada 21 Desember, seorang bayi di Bekasi harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami nyeri perut yang hebat setelah memakan nitrogen cair yang terkandung dalam chiki ngebul.
Apa Kandungan Nitrogen Cair dan Bahayanya bagi Tubuh?
Sedemikian efek membahayakan dan keracunan yang ditimbulkannya, kita bertanya-tanya, apa sih sebenarnya nitrogen cair itu? Mengenal nitrogen cair dan manfaatnya. Nitrogen cair atau liquid nitrogen (LN2) merupakan gas nitrogen berbentuk cair yang dimampatkan dengan tekanan tinggi. Senyawa ini bersifat inert, tidak berwarna, tidak berbau, non-corrosive dan non-flammable (tidak mudah terbakar). Nitrogen cair memiliki titik beku sangat rendah (-210 derajat celcius) dan memiliki titik didih juga tidak kalah rendah (-195,8 derajat celcius). Tidak heran bila senyawa ini pada suhu kamar langsung menguap, mendinginkan, dan membekukan secara cepat permukaan yang kontak dengannya. Senyawa ini juga ketika menguap menimbulkan sensasi asap (smoke effect).
Karena sifat itulah, nitrogen cair di dalam inovasi dan teknologi pengolahan pangan digunakan sebagai bahan penolong untuk membekukan cepat (cryogenic agent) dan menimbulkan visual yang menarik pada penyajian makanan. Kombinasi seni kuliner dan sains seperti ini disebut sebagai gastronomi molekuler.
Aplikasi nitrogen cair pada industri manufaktur makanan seperti pembekuan secara cepat es krim dan proses pengawetan untuk memperpanjang umur simpan pangan, tentulah aman karena membutuhkan waktu yang panjang hingga sampai ke tangan konsumen. Nitrogen cair ini tentu sudah menguap sepenuhnya sehingga tidak lagi membahayakan. Namun hal ini tidak berlaku bila nitrogen cair ditambahkan sesaat sebelum disajikan, apalagi untuk mempercantik visual makanan seperti desert dengan efek smoke-nya.
Lalu apa sih bahayanya mengonsumsi pangan yang masih mengandung nitrogen cair?
Bahaya nitrogen cair pada pangan Nitrogen cair yang memiliki suhu sangat rendah ketika berkontak dengan permukaan kulit akan langsung membekukan kulit dan mengakibatkan cold burns, yaitu kerusakan dan matinya sel kulit. Bahkan menyebabkan luka melepuh akibat suhu yang sangat dingin. Cedera pada kulit dipengaruhi oleh lamanya kontak dan luasnya area yang berkontak dengan nitrogen cair. Bila nitrogen cair yang terdapat pada pangan ikut dikonsumsi, maka nitrogen cair akan berkontak dengan gusi dan menyebabkan frostbite atau radang dingin dan menimbulkan necrosis atau kematian sel pada gusi. Bila tertelan, sepanjang esofagus hingga ke lambung, nitrogen cair selain berkontak dengan permukaan selaput, senyawa ini juga akan menguap dan menimbulkan gas dengan volume 1:694 atau hampir 700 kali lipat. Tekanan yang sangat tinggi ini disebut sebagai barotrauma gastrointestinal. Tekanan ini akan mendesak dan mengakibatkan distensi lambung, necrosis hingga rupture lambung yang butuh penanganan melalui operasi.
Tips menghindari bahaya makanan dengan nitrogen cair:
- Pastikan didampingi oleh orangtua.
- Jangan mengonsumsi pangan yang masih berasap.
- Memakan satu per satu dan jangan menyentuh atau mengonsumsi nitrogen cair yang bersisa pada dasar piring atau kemasan saji.
- Bila mengalami cedera atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi camilan ini, segera hubungi pihak medis terdekat.
Cara terbaik untuk menghindari risiko ini tentu saja dengan tidak mengonsumsi cemilan ini, bukan? Tindakan mencegah jauh lebih baik daripada mengobati demi kesehatan anak-anak kita bersama. Demikianlah artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Sangat bermanfaat informasinya
Informasi yang bagus
Sangat bermanfaat
Informasi yang sangat bermanfaat
Info dan ilmu yg bermanfaat
Makanan sekarang aneh2 bikin anak2 penasaran untuk mencoba