- Education, General

Digitalisasi Sekolah, Apakah Mampu Mendorong Peningkatan Mutu Pendidikan?

This post has already been read 369 times!

JAKARTA – literasidigital.co.id – Digitalisasi di dunia pendidikan tak cuma penting saat pendidikan jarak jauh (PPJ) namun bakal berguna dalam pembelajaran tatap muka (PTM), karena bisa meningkatkan mutu pendidikan. “Penguasaan teknologi informasi menjadi kunci yang membantu aspek pengajaran,” kata Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Sri Wahyuningsih.

Digitalisasi sekolah, kata Wahyuningsih, memudahkan peserta didik dan tenaga pendidik dalam proses belajar-mengajar. Para guru dan murid dapat mengakses bahan ajar dan bahan ujian dalam satu jaringan. “Inilah kelebihan sistem ini. Di sisi lain, hal ini juga mengasah new learning menghadapi Revolusi Industri 4.0. Demi mewujudkan ini, dibutuhkan perangkat IT. Maka itu, bantuan TIK menjadi fondasi dasar menuju digitalisasi sekolah,” jelasnya.

Kemendikbudristek memberikan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada puluhan ribu sekolah di seluruh Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa laptop, access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif hingga internet router. Tak hanya itu, Kemdikbudristek juga memberikan bimbingan teknis kepada para pengajar. Menurut Wahyuningsih, bantuan TIK tetap relevan tak hanya di masa PPJ, tetapi juga pada saat PTM (Pembelajaran Tatap Muka).

“Yang menarik itu, selama PTM terbatas ini, sekolah daring bisa memakai Classroom dan Meet yang memudahkan siswa dan guru. Bukan itu saja, manajemen administrasi sekolah juga makin baik dengan inovasi e-raport,” katanya. Siswa juga diberi akun belajar.id yang memudahkan mereka untuk mengakses media pembelajaran dengan lebih inovatif. Dengan satu akun pembelajaran, pengguna dapat mengakses beragam aplikasi yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

“Misal, guru bisa mengakses platform Merdeka Mengajar dan memakai fitur video inspirasi, serta pelatihan mandiri hingga asesmen murid. Semua data sudah terkumpul di satu jaringan dan bisa diakses di mana pun,” jelas Ning, sapaan akrab Sri Wahyuningsih. Lalu ada juga aplikasi SIMPKB, TanyaBOS, dan Rumah Belajar, apa saja gunanya? Portal Rumah Belajar misalnya, bisa dipakai untuk berinteraksi antarkomunitas. Seluruh konten yang ada bisa diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Untuk itu, Kemendikbudristek tetap berkomitmen melanjutkan bantuan TIK ke sekolah demi mewujudkan digitalisasi sekolah. Komitmen ini dibarengi bimbingan teknis dan pelatihan bagi tenaga pendidik. “Prioritas (pelatihan) masih diperuntukkan bagi yang mendapat bantuan TIK sekaligus untuk mengawal pemanfaatannya. Kami juga melakukan webinar maupun membuat tutorial melalui Youtube dan medsos untuk pemanfaatan TIK guna mendukung transformasi pembelajaran,” tambahnya.

Kemendikbudristek juga akan melanjutkan program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (PembaTIK) pada tahun ini. Program ini dinilai penting karena dapat meningkatkan kapasitas dan penguasaan TIK bagi guru. Lewat program PembaTIK, guru-guru dapat menyinergikan seluruh kebijakan Kemendikbud Merdeka Belajar seperti Guru Penggerak, digitalisasi sekolah, dan juga bantuan kuota data internet.

Pembelajaran Online di masa Pandemi (Ilustrasi: pixabay.com)

Selain dari Kemdibudristek, Telkom juga menyediakan menyediakan akses layanan belajar online gratis, yaitu aplikasi “Pijar Sekolah”. Djufri Ardian, Tribe Leader Ekosistem Edukasi Telkom Indonesia mengatakan upaya ini merupakan cara untuk membantu guru dan sekolah dalam melaksanakan proses belajar online di saat pandemi COVID-19. “Juga untuk proses belajar hybrid secara lebih efisien dan menyenangkan,” ujar Djufri dalam keterangan tertulisnya. Djufri mengungkapkan sebagai bagian dari Pijar Sekolah, fitur Pijar Kelas bisa digunakan dengan langsung mendaftar melalui situs https://pijarsekolah.id/pijar-kelas/.

Disampaikannya, Pijar Kelas dihadirkan guna berkontribusi membangun dan menciptakan digitalisasi pendidikan secara merata di Indonesia salah satunya dengan mempermudah dan memfasilitasi sekolah dan guru melaksanakan proses belajar mengajar secara digital. “Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut, Pijar Kelas hadir dengan beberapa fitur andalan yang dimiliki Pijar Sekolah. Di antaranya fitur modul atau tugas, kelas virtual, dan Ujian Pendidikan Kesetaraan,” sambungnya.

Pijar Sekolah telah diimplementasikan di lebih dari 25 sekolah termasuk sekolah di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) dengan total puluhan ribu siswa. Adapun, Pijar Sekolah punya ribuan konten digital, mulai dari buku digital interaktif, buku digital, video pembelajaran, hingga laboratorium maya yang bisa dimanfaatkan semua siswa untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Fitur lengkap Pijar Sekolah adalah Manajemen Sekolah, Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi, Buku Digital, Latihan Soal, Bank Soal, Buku Digital Interaktif, Video Pembelajaran, Lab Maya, dan Absensi.

Djufri melanjutkan, guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, Pijar mengadakan workshop Pijar Kelas di empat daerah di antaranya Kabupaten Sleman, Provinsi Yogya yang dihadiri oleh 25 peserta dari 5 sekolah. Guru-guru yang hadir diklaim sangat antusias dengan workshop yang diberikan tim Pijar Kelas. Selain Kabupaten Sleman, workshop ini di selenggarakan di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Klaten dengan 25 peserta dari 5 sekolah.

Pijar yang dihadirkan Telkom memiliki lima subproduk dengan fokus dan target yang berbeda, yakni Pijar Sekolah dan Pijar Belajar untuk siswa dasar menengah, Pijar Kampus (perguruan tinggi), Pijar Mahir (masyarakat umum), dan Pijar Corpu (profesional). Pijar dihadirkan guna menjadi solusi atas kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, yang menciptakan tantangan dinamis pada ekosistem edukasi di Indonesia. Mulai dari tidak meratanya kualitas pendidikan, ketidaksesuaian keahlian dengan permintaan lapangan kerja dan industri, hingga rumitnya proses administrasi di sekolah maupun kampus, mengakibatkan permasalahan di berbagai sektor pendidikan.

Apakah Anda setuju dengan Digitalisasi Pengajaran, mutu Pendidikan di Indonesia akan semakin baik? (Sal@)


(Sumber: Agus Tri Haryanto – detikInet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *