This post has already been read 501 times!
(Ditulis oleh Yunita, mahasiswi S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju Jakarta)
Salah satu dampak insomnia bagi kesehatan dan juga mental terutama para remaja, dimana dalam hal ini insomnia merupakan suatu kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur yang kuat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini menyebabkan berbagai macam perspektif timbul dalam kalangan remaja yang diakibatkan dari insomsia. Remaja banyak melakukan aktivitas padat dan juga kompleks sehingga mengakibatkan kelompok usia ini yang rentan mengalami gejala gangguan tidur.
Dampak Buruk Insomnia
Beberapa dampak buruk insomnia antara lain:
- Lemahnya system kekebalan tubuh
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes melitus
- Kejang-kejang
- Serangan asma
- Penyakit jantung
- Lebih mudah menderita depresi
Ini merupakan gangguan gejala pada biopsikologis yang dikaji melalui pola hidup remaja dan berdampak pada insomnia. Remaja dengan dampak insomnia memiliki kecenderungan yang kurang baik dalam hidupnya. Insomnia biasanya terlihat saat seseorang kesulitan dalam memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur, sering terbangun dalam waktu yang lama, dini hari atau sebelum waktunya, jadwal tidur dan bangun tidak beraturan, kesulitan untuk kembali tidur, gelisah dan tidak nyaman saat tidur, mengantuk di pagi hari atau siang hari, tidak merasa segar ketika bangun tidur, dan berkurangnya konsentrasi.
Pada remaja, insomnia seringkali disebabkan oleh :
- Kebiasaan buruk
- Pola makan yang buruk
- Stress/depresi
- Kurangnya arahan
- Kecemasan/rasa gelisah
- Mengkonsumsi kafein, nikotin, dan alkohol
- Lama penggunaan media sosial
- Terjadinya perubahan besar dalam hidup.
Apabila Anda atau orang terdekat mengalami stress, kecemasan, depresi, insomnia, atau masalah lainnya, segeralah berkonsultasi dengan psikolog/ psikiater/ terapis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sekian artikel kali ini dan semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian!